Majalengka, Nextnews.id-Penyaluran program keluarga harapan (PKH) di Desa Teja kecamatan Rajagaluh kabupaten Majalengka Jawa barat diwarnai isu tak sedap. Pemicunya karena Kartu ATM dan Buku tabungan seharusnya dipegang oleh tiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), ternyata dipegang oleh aparatur desa.
Kondisi ini bahkan berlangsung lama. Informasi yang diperoleh awak media KKS atau buku ATM milik KPM hampir semua dipegang oleh aparatur desa apa motif apa dengan aparatur Desa?
Bahkan ada beberapa kartu ATM milik KPM yang hilang akibat kecerobohan aparat desa padahal dalam aturan tidak ATM ATM milik KPM tidak boleh dipegang oleh pihak Desa
“Di Desa saya, memang kartunya dipegang oleh aparat desa itu terjadi sudah lama sekali entah apa motif . Kata salah seorang warga warga Teja yang namanya tidak mau disebutkan di media. 10 April 2023
Lanjut dia mengatakan, Persoalannya bukan hanya di situ karena akan berdampak tidak baik Dengan sistem pengkondisian tersebut, dan diduga ada indikasi permainan.
“Kartu tersebut seharusnya memang dipegang oleh pemilik. Supaya, memudahkan pemilik untuk melakukan transaksi dengan agen BRILINK yang mereka kehendaki. “Ungkapnya
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya dan mengatakan, Tindakan pengumpulan hingga penahanan KKS ATM Indikasinya apa hingga tega membuat masyarakat dibodohi,
“ATM tersebut seharusnya memang dipegang oleh masing-masing KPM. Hanya saja, pihaknya masih perlu dipikirkan kembali apa motifnya.
“dengan adanya pendamping baru di desa Teja kami sangat berterima kasih akhirnya yang di anggap masalah Bisa terkuak, karena munculnya masalah akibat di Tahannya kartu ATM.”Kata Warga.
Menurut KS pengurus PKH saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, Kartu ATM dan Buku tabungan semuanya di pegang oleh kasi Kesra Desa Teja dan sudah berlangsung lama,
“Untuk pencairan uang PKH para KPM hanya menerima uang saja tidak tahu isi saldo dalam kartu ATM tersebut Jika mau dicairkan maka saya mengambil kartu ATM itu ke pak kasi setelah beres pencairan kartu itu diserahkan lagi ke pak Kesra
Iwan kasi Kesra saat dikonfirmasi melalui chatting telepon, Saur saha pk? Teu kenging uar uarbka warga. (Kata siapa tolong jangan dibuka kemasyarakat)
