Majalengka, Nextnews.id-Menunjukan sikap yang tidak elegan Saat di komfirmasi awak media Sikap arogansi Kepala Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, diduga mengancam dan tantang wartawan yang tengah menjalankan tugasnya sebagai pencari berita. Senin,(08/7/2024)
Dianggap tidak kooperatif Saat dikonfirmasi Dulmanan Kepala Desa Panjalin Lor, menunjukkan sikap yang arogan kepada beberapa awak media saat di konfirmasi melalui pesan Watshap terkait “Viralnya Video salah seorang warga yang kondisi rumahnya memprihatinkan karena tidak tersentuh bantuan Rumah tidak layak Huni (Rutilahu), Dulmanan Kades Panjalin Lor langsung menunjukkan sikap yang tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala Desa saat menjawab pertanyaan awak media
Sebelumnya awak media mencoba meminta kades untuk bertemu dan melakukan konfirmasi dan beberapa kali mendatangi kantor desa, namun tidak pernah bertemu
Saat Di Chat dari aplikasi WhatsApp kepala Desa menjawab,” siapa yang muat berita itu berani gak berhadapan dengan saya kumpulkan pasukanya saya juga Akan mengumpulkan saudara saya.
“Coba siap yang berani ke saya media mana bicara jangan asal”lan” tulisan sesuai dengan isi chatting WhatsApp kades Panjalin Lor sambil mengirimkan photo Documentasi kegiatan yang sedang dari salah satu Ormas.
Saat dikonfirmasi lanjut melalui chatting WhatsApp Abah Dul, sapaan akrabnya, membenarkan bahwa Rumi berusia hampir 70 tahunan, warga Blok Wage, RT 01 RW 04, Desa Panjalin Lor, kecamatan Sumberjaya, kabupaten Majalengka merupakan warganya.
‘Selama enam tahun kebelakang itu lansia tersebut tidak tersentuh bantuan. Karenanya Pemdes Panjalin Lor berupaya agar Rumi (70) bisa menjadi skala prioritas bantuan sosial (bansos).
“Jaman saya menjabat sebelumnya pada 2011 sampai 2017 yang bersangkutan mendapatkan perhatian lebih karena masuk warga tidak mampu. Tapi setelah itu 2017 sampai sekarang tidak tersentuh bantuan apapun,” kata Dulmanan, Senin 8 Juli 2024.
Lanjut dia menjelaskan, setelah kembali menjabat sebagai kepala desa sejak Mei 2023 lalu telah melakukan verifikasi ulang sejumlah warga tidak mampu. Termasuk salah satunya adalah Rumi (70).
“Saya baru kembali menjabat sekitar satu tahunan ini. Dan tentunya akan menjadi skala prioritas. Terutama program Rutilahu maupun diusulkan agar masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),
(SH)
