Anggaran Dana Desa Dipertanyakan, Kades Padasari Diduga Mencari Keuntungan Pribadi Dari Pekerjaan Jalan 

Sumedang, Nextnews.id-Proyek pengaspalan jalan yang diselenggarakan pemerintah Desa padasari kecamatan Cimalaka kabupaten Sumedang Jawa Barat diduga dimanfaatkan pihak Desa untuk meraup keuntungan pribadi.

           Pekerjaan jalan  di dusun Mulyasari RW 04 dengan panjang 380 meter lebar 2,5. meter anggaran dana desa senilai 250 juta, progam dana Desa diduga mengurangi volume aspal dari ketebalan secara signifikan.
           Dari hasil pemantauan tim media, Dilokasi  kegiatan tersebut sangat singnifikan pihak Desa mengurangi volume aspal khususnya volume ketebalan yang tidak sesuai spesifikasinya, ketebalan aspal tidak sampai 5 CM  yang diukur dengan menggunakan alat sigmat digital.
         Mirisnya lagi, untuk hasil finishing diduga sangat tidak maksimal sehingga terjadinya kurang padatnya terhadap material Hotmik selain itu munculnya dugaan Mark Up anggaran serta pengerjaan jalan yang di borong ke pihak kontraktor.
             Dalam papan proyek tersebut ditulis bahwa pengelolaan dana di kerjakan oleh Tim pelaksana desa (TPK) padahal faktanya di kerjakan oleh pihak ketiga atau pemborong sehingga munculah kebohongan kepada masyarakat setempat
            Sarip Hidayat Kepala Desa padasari saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon berdalih, kami tidak tahu tentang pekerjaan  jalan dengan material Hotmik karena di kerjakan Oleh pemborong yang bekerja Dinas di kantor PUPR Sumedang,
           “Untuk ketebalan kalau tidak Salah Itu 5 CM Yang jelas kami tidak faham tentang Hotmik karena baru sekarang di desa mengerjakan Hotmik oleh pemborong.”Ucapnya. Kamis 2 Januari 2025.
             Dalam alibinya kepala Desa menyebut bahwa dalam papan informasi publik di tulis pekerjaan dilaksanakan oleh TPK Itu mungkin kesalahan kami.
             “Sebenarnya kami kurang faham tentang pekerjaan jalan dengan material Hotmik. Karena biasanya dikerjakan secara manual oleh tenaga masyarakat setempat karena di Desa banyak yang bisa ngaspal secara manual.
         “Untuk komitmen dengan pemborong sebelumnya telah melakukan koordinasi bahwa di desa Kami Akan ada pengaspalan jalan dengan material Hotmix. Kami bertanya kepada pemborong dengan volume panjang seperti itu perlu biaya berapa yang nantinya akan dianggarkan dari dana desa. “Dalih Kades kepada wartawan..
(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *