Sumedang,. Nextnews.id- Guna mengembangkan UMKM yang lebih modern di kota Tahu, pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong para pelaku UMKM untu Go digitalisasi dengan bermigrasi ke platform e-commerce.
Salah satunya adalah dengan diadakannya program Pelatihan Digital Marketing di tahun 2024 lalu. Namun sayang sampai saat ini program tersebut belum juga terealisasi, padahal sudah masuk tahun 2025. Termasuk pengadaan smartphone untuk usaha mikto, kecil dan menengah yang diduga adanya Mark Up anggaran dan fiktif.
Seperti diketahui, Pemerintah kabupaten Sumedang Jawa Barat melalui dinas koperasi UMKM Perdagangan Dan industri pada tahun 2024 telah menganggarkan untuk pembelian handphone untuk pelaku usaha UMKM di kecamatan Sumedang Selatan dan Sumedang Utara sebanyak 350 unit dengan anggaran Lebih dari satu miliar, dan sampai berita ini diturunkan belum satupun pelaku UMKM di Sumedang Selatan dan Sumedang Utara yang menerima barang tersebut.
Saat beberapa wartawan mngkonfirmasi hal tersebut ke Dinas KUKM Perdagangan dan I dustri Kabupaten Sumedang, Kabid UKM melalui Neti selaku Jabatan fungsional di Dinas KUKM Perindag, membantah kalau program tersebut fiktip, menurutnya, pengadaan smartphone tersebut sebetulnya sudah ada namun belum sempat dibagikan. ” Sebetulnya HP sudah ada di Dinas dan sudah diserah terimakan dari pihak ketiga ( Cv. Fajar Semesta ), namun karena berbagai kendala belum sempat kami bagikan ke pelaku UMKM, jadi wajar kalau ada yang beranggapan kegiatan tersebut fiktip, karena pelaku UMKM belum ada yang menerima barang tersebut”, kilah Neti.
Menurutnya, HP tersebut akan segera dibagikan ke para pelaku UMKM setelah semua administrasi selesai.
Adapun terkait dugaan adanya mark up dari pengadaan HP tersebut, Neti membantah, ia mengatakan bahwa harga tersebut sudah sesuai speck dengan merk Vivo Y27 dengan harga Rp. 2.900.000/unit.” Harga tersebut sudah termasuk Aplikasi khusus yang sudah di Instal”, kata Neti.