Majalengka, Nextnews.id-Warga Desa anggrawati, kecamatan Maja, kabupaten Majalengka, persoalkan bantuan pemerintah untuk pembangunan sarana pipanisasi air bersih
Mereka menduga adanya penyelewengan anggaran dan dugaan tidak transparan dalam pengelolaan pekerjaan tersebut adapun anggaran pertama yaitu pada tahun 2023 senilai Rp 200 juta dari pemerintah melalui melalui Dinas Rumkin, kemudian mendapat bantuan dari Bankeu tahun 2024 senilai Rp 90 juta, serta dana desa tahun 2024 senilai Rp 120 juta dalam bentuk watter meter dan pipa. Proyek tersebut berlokasi di blok cadas RW 04.
Untuk anggaran tersebut sempat di katakan oleh salah satu perangkat desa kepada wartawan menjelaskan bahwa, anggaran pertama pada tahun 2023 sebesar Rp 200 juta diambil dari Rumkin, kemudian mendapat bantuan dari Bankeu tahun 2024 sebesar Rp 90 juta, serta dana desa tahun 2024 sebesar Rp 120 juta dalam bentuk watter meter dan pipa. Proyek tersebut berlokasi di blok cadas RW 04.
Masyarakat sempat menduga terdapat dugaan tumpang tindih anggaran dalam pelaksanaan proyek pipanisasi tersebut. Ketika ditanya lebih lanjut,
perangkat pemdes Anggrawati mengatakan bahwa mereka hanya merencanakan proyek tersebut, namun pelaksanaannya sepenuhnya dijalankan oleh tim sukses kepala desa, sehingga merasa tidak difungsikan dengan baik.
“Ini semua saya yang susun rencananya, namun saat pelaksanaan anggaran hanya tim suksesnya pa kuwu/kades yang mengeksekusinya, seolah kami dan staf tidak difungsikan.tapi ini skipp aja yah jangan rame” ungkap salah seorang perangkat Desa yang tidak mau disebut namanya kepada awak media Senin 24 Maret 2025
Sementara menurut kepala Desa anggrawati, Syarif Ahmad Husein, ST, menolak adanya dugaan tumpang tindih anggaran dalam proyek tersebut.
“Adapun anggaran dari Rumkin dalam bentuk barang dan hanya penerima manfaat.”Pungkasnya.
Berita Terkait