Majalengka, straightnewstv.com-
Program dana desa tahun 2022 untuk ketahanan pangan 20% yang di anggarkan dana desa untuk pembelian sapi di desa Cidadap kecamatan Cingambul kabupaten Majalengka dipersoalkan
pemerintah Desa Cidadap mengalokasikan anggaran untuk membeli 8 ekor sapi diduga kades menggelembungkan harga satuan sapi serta Diduga hilangnya satu ekor sapi.
Menurut informasi harga pembelian per ekor senilai 15,5 juta padahal dalam LPJ harga sapi 18,5 juta. Adapun kronologi bendahara Desa transfer uang ke rekening atas nama H Dedi warga Desa cinta asih, setelah uang transfer masuk kepala desa mengambil uang tersebut dari H Dedi dengan utuh uang tersebut hanya numpang lewat, rencananya setelah diambil uang tersebut akan dibelikan pengusaha sapi ke orang Cidadap dengan harga satuan 15,5 juta.
Selanjutnya sapi tersebut akan dititipkan di kandang milik warga dengan menyewa tempat selama 5 bulan kedepan. Selain itu ada pembelian mesin pencacah rumput senilai 10 juta diduga di mark-up harga
Menurut salah pengusaha sapi Desa Warga Cidadap mengatakan, pihak Desa tidak pernah membeli sapi ke saya, yang lebih aneh lagi saat ada monitoring evaluasi dari Tim kecamatan Cingambul justru sapi milik pribadi saya yang diakui milik Desa selain itu mesin pencacah rumput milik saya ditunjukkan milik Desa. Saat monitoring evaluasi itu milik pribadi saya lalu kemana sapi dan mesin pencacah rumput saat belum tahu keberadaannya. “Ucapnya. 1 Oktober 2022.
Lanjut dia menjelaskan,Uang tersebut diduga tidak dibelikan sapi , tetapi di pegang oleh ketua kelompok H Jamal Blok Saradan Desa Cidadap mereka itu team sukses kepala Desa, adapun Jumlah sapi itu tidak di ketahui oleh ketua kelompok malah dipake usaha jual beli padi pembagian keuntungan tidak jelas,untuk kelompok, pribadi atau desa sebagai PADes) bahkan BPD pun tidak mengetahui terkait program ini namun LPJ tahap 1 sudah selesai.
Sementara menurut Suntono kepala Desa Cidadap saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, informasi itu tidak benar semua sapi ada dititipkan di kandang warga. Untuk harga itu 15,5 juta belum termasuk pajak harga 18 juta itu sudah dengan pajaknya dan mesin pencacah rumput memang benar membeli semua pembelian tersebut anggaran dari dana desa.”dalihnya