Kedes Gununglarang Intervensi Kepada KPM Penerima Bansos Serta Diduga Ada Pungli

Majalengka,straightnewstv.com-

Para keluarga penerima manfaat bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT BBM) dipaksa untuk belanja sembako ke e warong milik kepala Desa hal itu terjadi di desa gunung larang kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Bagi KPM yang menolak untuk dibelanjakan di E warung diduga kepala Desa mengancam  KPM dengan alasan akan mencoret dari program bantuan BLT maupun BPNT

Selain itu oknum kepala Desa diduga melakukan  pengutan kepada masyarakat yang tanahnya dipake pembangunan jalan usaha tani di blok cisaar dengan nilai.50 ribu  bahkan ada yang lebih dari 50 ribu pungutannya

“Kami merasa keberatan dengan apa yang telah dilakukan oleh kepala desa yang selalu intervensi kepada masyarakat, ketika turun bansos seperti BPNT dan BLT BBM harus di belanjakan semua ke e-warung miliknya, jika ada masyarakat berani membangkang tak segan segan kepala Desa mengancam akan dicoret dari daftar bantuan. “Kata salah seorang warga desa gunung larang. 3 Oktober 2022.

Lanjut dia mengatakan, ada pekerjaan dengan anggaran dana desa diblok Cisaar dilakukan dengan swadaya padahal itu sudah ada anggaran dari pemerintah malah kami yang dipungut uang oleh Desa senilai 50 ribu per KK

Informasi yang dihimpun media beberapa waktu lalu masyarakat pernah rame menganai BLT DD, karena kepala desa diduga malakukan penyelewengan dana Bansos, seharusnya  masyarakat mendapatkan 3 bulan ini hanya di berikan sebagian, dengan alasan buat pemerataan.

Kepala desa gunung larang Suparno saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon berdalih, tidak pernah ada intervensi kepada KPM penerima bantuan BLT dan BPNT.

“Untuk pungutan itu itu memang terjadi tapi itu berdasarkan keihklasan masyarakat  uang yang terkumpul tersebut untuk menambah volume pekerjaan jalan. 5 Oktober 2022

Lanjut dia, untuk pekerjaan jalan dengan volume 360 meter yang anggarannya kurang dari 200 juta itu Anggaran dari pemerintah melalui program dana desa, karena masyarakat ingin volume pekerjaan lebih panjang maka Kadus punya inisiatif untuk menambah volume pekerjaan kekurangan uang tersebut dari masyarakat.

“Uang yang terkumpul dikelola oleh Kadus pihak Desa hanya mendapat laporan semua uang dari masyarakat itu untuk menambah volume pekerjaan sekitar 70 meter. “Dalih KadesKedes 

Exit mobile version